Satuan Acara Penyuluhan
“Pemberian ASI Ekslusif”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
KHUSNUL MUKADDIMAH JUSMIATI SYARIF
KIKI RESKI ANANDA MARNIANTI
LENNI MARLINA HASTUTI
NIRMALA SARI NINGSIH IRMA ERFIANA
NITA ANIS MARSELA EKA SUSANTI
IKA NOVITAARIANI
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
2013
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI
adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru
lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar
anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan
menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan
tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir,
sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya.Hal ini banyak terjadi pada
bayi dimanapun, tidak terkecuali di Kindang.
Angka kematian bayi (AKB) merupakan
salah satu faktor untuk mengukur kualitas kesehatan.Sampai saat ini, tingginya
angka kematian bayi masih merupakan prioritas dibidang kesehatan. Salah satu
penyebab kematian bayi adalah penyakit diare yang ditimbulkan dari pemberian
susu formula secara dini. Pemberian susu formula secara dini masih terjadi di
daerah kndang .Keadaan sosial masyarakat Kindang masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari pola pemenuhan pemberian ASI ekslusif yang kurang. Mereka lebih memilih memberikan
susu formula pada bayi karena susu susu formula dinilai lebih praktis dan
efektif. Selain keadaan sosial yang kurang, keadaan ekonomi masyarakat sekitar
juga masih tergolong rendah.Sebagian besar mata pencaharian masyarakat sebagai
petani dan pedagang yang mempunyai penghasilan rata-rata perbulan di batas UMR.
Masyarakat sekitar mempunyai kepercayaan bahwa dengan menyusui secara ekslusif
(6 bulan) dan menyebabkan payudaranya
kendor sehingga kecantikannya berkurang. Hal tersebut semakin memperkuat bahwa
masih banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya ASI bagi bayi.Sehingga
mereka cenderung tidak memberikan ASI secara ekslusif. Daerah Kindang merupakan daerah pegunungan
yang jauh dari pusat kota. Pusat pelayanan kesehatan didaerah tersebut masih
jarang. Karena pusat pelayanan kesehatan tersebut terletak di pusat kota yang
jauh dari jangkauan penduduk.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan Komunitas
Topik : ASI Eksklusif
Sub Topik :
Pentingnya ASI Eksklusif untuk bayi
Sasaran : Ibu menyusui
Hari/Tanggal : 21 Oktober 2013
Jam :
08.20-09.00 WIB
Waktu :
40 menit
Tempat : di halaman rumah dusun DI Kindang
III. TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah
mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Posyandu dusun V Bont sunggu selama 40
menit, diharapkan ibu menyusui dapat
memahami dan mampu melaksanakan ASI eksklusif.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
Setelah
mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Posyandu dusun V Bonto
sunggu selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu menyusui dapat mengetahui dan
memahami tentang:
1.
Pengertian ASI eksklusif
2.
Keuntungan ASI untuk ibu
3.
Keuntungan ASI untuk bayi
4. Keuntungan ASI
bagi keluarga
5. Keuntungan ASI
bagi bangsa dan negara
6.
Teknik cara menyusui yang benar
7.
Cara pemberian dan penyimpanan ASI
bagi ibu yang bekerja
8.
Masalah dalam menyusui dan penanganannya
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1.
Penyuluhan
2.
Tanya jawab
VII. MEDIA
1.
Materi SAP
2. Leaflet
3. Power Point
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
Metode
|
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan :
|
Menjawab
salam
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
Ceramah
|
|
2.
|
20
menit
|
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan:
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1.
Pengertian ASI Eksklusif
2.
Keuntungan air susu ibu untuk ibu
3.
Keuntungan
air susu ibu untuk bayi
4.
Teknik menyusui yang benar
5.
Cara pemberian dan penyimpanan ASI untuk ibu yang
bekerja
6.
Masalah dalam menyusui dan penanganannya
|
Mendengar, melihat dan memperhatikan
|
Ceramah
|
|
3.
|
10 menit
|
Evaluasi :
-
Menyimpulkan inti penyuluhan
-
Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
-
Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya
-
Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
|
Mendengar,
memperhatkan ,bertanya dan menjawab
|
Ceramah , tanya jawab
|
|
4.
|
5 menit
|
Penutup :
-
Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah
disampaikan
-
Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu
yang telah di berikan kepada peserta
-
Mengucapkan salam
|
Menyimak, mendengar dan menjawab salam
|
Ceramah
|
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi :
Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : a. Tes
Tertulis
1. Sebutkan manfaat ASI ekslusif bagi
ibu dan bayi?
2. Bagamimana cara menyusui yang benar?
b. Tes Lisan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
ASI eksklusif?
2. Bagaimana cara pemberian dan
penyimpanan ASI untuk
ibu yang bekerja?
3. Penanganan apa yang dilakukan
apabila payudara
bengkak?
X. PENGESAHAN
Bulukumba,21
oktober 2013
Sasaran Pemberi Penyuluhan
(Ibu
Menyusui ) (
Bidan)
Mengetahui,
Pembimbing
PKL
(Tasliyah Noor Ningrum,S.ST)
XI. LAMPIRAN MATERI
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF
1.
Pengertian ASI
Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ). Pada tahun 2001 World Health
Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama
enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.Dengan demikian, ketentuan
sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku
lagi. (WHO, 2001)
Menurut Depkes RI (2001), pemberian ASI eksklusif adalah
memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan
memberikan kolostrum.
- Komposisi ASI
Komposisi dan volume dapat berubah saat dilahirkan dan 6
bulan kemudian. Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongan dalam tiga
kelompok yakni :
·
Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari
pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena
mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk
melindungi bayi dari penyakit infeksi.Kolostrum juga mengandung vitamin A, E,
dan K serta beberapa mineral seperti Natrium dan Zn (Depkes RI, 2001).
Menurut Roesli (2000) kolostrum adalah ASI yang keluar dari
hari pertama sampai hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang
kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. Volume kolostrum adalah 150 – 300
ml / 24 jam.
·
ASI
transisi/peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum
sampai sebelum menjadi matang.Biasanya diproduksi pada hari ke 4-10 setelah
kelahiran. Kandungan protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan
lemak makin tinggi dibandingkan pada kolostrum, juga volume akan makin
meningkat (Krisnatuti, 2000)
·
ASI
matang/mature
ASI matang/mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar
hari ke-14 dan seterusnya komposisi relatif tetap (Roesli, 2000).Merupakan
suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar
Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya.Pada ibu yang
sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang
paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan (Soetjiningsih, 1997).
Selama 6 bulan pertama, volume ASI pada ibu sekurang-kurangnya sekitar 500 –
700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari dan 300 – 500 ml/hari
setelah bayi berusia satu tahun (Suhardjo, 1998).
2. Keuntungan ASI untuk ibu
a. Mengurangi insiden kanker payudara karena pada saat menyusui
hormon esterogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui,
kadar hormon esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu
pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
b. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada
payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar hipofisis
yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin membantu
mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
c. Mempercepat pengecilan
kandungan
Sewaktu menyusui terasa
perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan dengan demikian
pengecilan kandungan terjadi lebih cepat.
d. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan
menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya
perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia kekurangan
besi
e. Dapat digunakan sebagai
metode KB sementara
Menyusui secara eklusif
dapat menjarangkan kehamilan.Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah
24 bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan.
Hormon yang
mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan
ASI diberikan secara eklusif.
f. Mempercepat kembali ke
berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit.
Lemak ini akan terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak
menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
g. Steril, aman dari pencemaran
kuman
h. Selalu tersedia dengan suhu yang
sesuai dengan bayi
i. Mengandung antibodi yang dapat
menghambat pertumbuhan virus.
j. Tidak ada bahaya alergi
3.
Keuntungan
ASI untuk bayi
a.
ASI meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan
jamur.
b.
ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal
dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
c.
ASI meningkatkan jalinan
kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap
perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek
psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi
akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk
membangun dasar kepercayaan bayi (basic
sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka
selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
d.
Mengupayakan pertumbuhan
yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi
kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang
diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi
(pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi
penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI
setelah melahirkan.Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga
dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
4.
Keuntungan ASI Bagi keluarga
·
Hemat
karena tidak perlu menyediakan dana untuk membeli susu formula
·
Bayi
jarang sakit, bisa menghemat biaya pengobatan
·
Mendekatkan
hubungan bayi dengan keluarga.
5.keuntungan
ASI Bagi bangsa dan Negara
a.
Dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
Karena
nilai gizi yang optimal dan adanya faktor protektif pada ASI, maka anak jarang
sakit dan kematian anak yang minum ASI lebih rendah
b.
Mengurangi
subsidi rumah sakit untuk perawatan Ibu dan anak.
Rumah
sakit tidak perlu membeli susu formula, botol dot, bahan bakar untuk
mensterilkan botol, dll. Disamping itu dengan rawat gabung akan menurunkan
insiden infeksi nusokomial, sehingga selain perawatan Ibu dan anak lebih
pendek, juga menghemat pembelian antibiotika, cairan infus, dll.
c.
Mengurangi
subsidi biaya perawatan anak sakit.
Telah
terbukti bahwa bayi yang minum susu botol lebih sering sakit diare, penyakit
infeksi saluran pernafasan dan malnutrisi dari pada yang minum ASI.
d.
Mengurangi
devisa negara untuk membeli susu formula.
e.
Meningkatkan
kualitas generasi penerus.
Karena
anak yang mendapatkan ASI tumbuh kembang secara optimal, dengan demikian
kualitas generasi penerus terjamin.
Jadi
betapa besarnya andil menyusui dalam hidup ini, sehingga sangat disayangkan
kalau sampai ada ibu yang tidak mau menyusui bayinya sendiri.Sikap dan perilaku
yang salah seperti ini harus kita luruskan, agar tercipta anak-anak yang sehat
jasmani, mental, maupun sosial.
6.
Teknik
menyusui yang benar
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
a. Posisi ibu menyusui
·
Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan.
·
Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh
dari payudara
b. Memasukkan putting susu
·
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada
siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
·
Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
·
Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya,
dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola
mamae )
·
Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
·
Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
·
Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
c.
Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi
selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:
·
Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
·
Dengan menekan dagu bayi kebawah
·
Dengan menutup lubang hidung bayi
·
Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
d.
Menyendawakan bayi
Setelah hisapan
bayi dilepaskan, sendawakan bayi
sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :
·
Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa
·
Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
7.
Cara
pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja
Cara
Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian
setelah menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat
bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan
selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan
selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas
Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara
Penyimpanan :
· Masukan ASI
dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk
makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas,
cangkir keramik.
· Jangan
masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
· Beri tanggal
dan jam pada masing-masing wadah.
· Dinginkan
dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( +
2 minggu).
· Jika hendak
dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke
freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
· Gunakan
sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan
8.
Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
a.
A. ASI kurang
Seringkali
ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila
bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu
formula.
Penanganannya
:
· Ibu harus mengkonsumsi makanan yang
bergizi
· Menyusuilah dengan sabar
· Menyusui secara bergantian antara
kedua payudara
· Minimalkan penggunaan alat (misal :
dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
b.
Bayi Bingung Putting
Bayi
yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple
confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan
kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
· Ibu harus mengusahakan pemberian ASI
eksklusif
· Menyusui dengan cara yang benar
· Menyusui lebih lama dan sering
c.
Payudara Bengkak
Pada
hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di
dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe.Hal ini mengakibatkan payudara
menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk
menghindari hal tersebut lakukanlah :
· Susui bayi segera setelah bayi lahir
· Susui menurut kehendak bayi, jangan
dijadwalkan
· Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi
yang benar
· Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
·
Bayi disusukan untuk menghindari
pembengkakan
·
Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
·
Lakukan pengurutan atau massage payudara
d.
Putting payudara nyeri
Rasa sakit akan
berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan putting susu
ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
a)
Posisi menyusui sudah
benar
b)
Mulai menyusui pada
putting susu yang tidak sakit, guna
membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
c)
Segera setelah minum,
keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan biarkan payudara terbuka untuk
beberapa waktu sampai piting susu kering.
e.
Putting payudara lecet
Putting payudara yang lecet dapat dirawat
dengan:
a)
Ibu dapat memberikan ASI
pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
b)
Mengoleskan kolostrum
atau ASI disekitar putting susu dan sesudah menyusui.
c)
Putting susu
diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
d)
Selama putting susu
diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan dan tidak
dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
e)
Meminumkan ASI pada bayi
dengan menggumakan sendok bersih selama masa istirahat.
f)
Tidak diperbolehkan
mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
f.
Mastitis
Mastitis
adalah peradangan payudara akibat infeksi.Biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama
setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
· Kompres air hangat
· Ibu tetap menyusui bayinya pada
payudara yang tidak terinfeksi
· Cukup istirahat
· Minum air putih minimal 2 liter/hari
· Minum anti biotic
· Lakukan perawatan payudara
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyansari
Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari,
Nuha Medika, Yogyakarta
Suradi,
Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas Kedokteran Universirtas
Indonesia, Jakarta
Kartika,
2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.
Roesli
Utami,2001,Asi Ekslusif,Pustaka
Bunda,Jakarta
FKUI, Buku Pedoman Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka:
Jakarta.
klik di bawah ini untuk PPT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar