/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-12/ani1129.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-12/ani1129.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Diagonal Select - Hello Kitty 2

Minggu, 20 November 2016

ASKEB NEONATUS

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif). Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa : Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama,Letargi,Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas,Kepala terasa ringan,palpitasi. Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu : Pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku, Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik, Gagal jantung, Perdarahan retina.
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya : glossitis , stomatitis angular , jaundis (kekuningan),splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik,ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell,deformitas tulang : terjadi pada talasemia,neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin b12,garing biru pada gusi (burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.
iii
B.     Rumusan Masalah
a)      Apa pengertian dari fraktur klavikula dan fraktur humerus……?
b)      Bagaimana tanda dan gejalanya………?
c)      Bagaiamana pentalaksanaannya………………?
C.     Tujuan penulisan
d)     Untuk mengetahui apa pengertian dari fraktur klavikula dan fraktur humerus
e)      Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejalanya
a)      Untuk mengetahui bagaiamana pentalaksanaannya
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Asuhan Pada Neonatus Dengan Jejas Persalinan (Fraktur Klavikula)
1.      Pengertian
Yaitu dislokasi tulang atau perubahan tempat posisi tulang, Fraktur clavikula sering disertai paralisis nervus brachialis akibat trauma persalinan yang mengakibatkan palsi lengan. Patahnya tulang clavikula pada saat proses persalinan, biasanya kesulitan melahirkan bahu pada letak kepala dan melahirkan lengan pada persentase bokong, begitupun humerus. Menurut A. Samik Wahab (2000) Fractur clavikula adalah dimana hilangnya kontinuitas jaringan tulang, fractur klavikula pada bayi terdapat 1,5 – 3% dari persalinan pervaginam fractur ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan trauma tulang lainnya.

2.      Tanda dan gejala
a)      Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang mengalami gangguan.
b)      Bayi rewel karena kesakitan
c)      Adanya krepitas dan perubahan warna kulit di tempat sakit atau fraktur.
d)     Bayi  menangis kesakitan saat bahu digerakkan gerakan ekstremitas berkurang / terbatas pembengkakan diatas tulang yang cedera.
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, walau kadang-kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total secara klinis fraktur jenis greenstick sering tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 – 2 minggu kemudian setelah teraba adanya pembentukan kalus.
Beberapa gejala klinis fractur klavicula greenstick :
1)   Gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama.
2)   Refleks moro asimetris.
3)   Bayi akan menangis pada perabaan kalvicula.
4)   Gerakan pasif tangan yang sakit
5)   Riwayat persalinan yang sukar.
3.      Penatalaksanaan
a)      Bayi Jangan banyak di gerakkan
b)      Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit dan abduksi lengan dalam stan hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband.
c)      Rawat bayi dengan hati-hati
d)     Nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara menganjurkan ibu cara pemberian ASI dengan posisi tidur, dengan sendok, dan dengan pipet)
e)      Rujuk ke Rumah Sakit atau pelayanan kesehatan, umumnya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8 minggu) terbentuk tulang normal.

B.     Asuhan Pada Neonatus Dengan Jejas Persalinan (fraktur humerus)
1.      Pengertian
Fraktur Humerus menurut (Mansjoer, Arif, 2000) yaitu diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus. Sedangkan menurut ( Sjamsuhidayat 2004 ) Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung. 
Fraktur humerus adalah Kelainan yang terjadi pada kesalahan teknik dalam melahirkan lengan pada presentasi puncak kepala atau letak sungsang dengan lengan membumbung ke atas. Pada keadaan ini biasanya sisi yang terkena tidak dapat digerakkan dan refleks Moro pada sisi tersebut menghilang.
Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada tekanan keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya berupa greenstick atau fraktur total.
Pada fraktur humerus ditandai dengan tidak adanya gerakan tungkai spontan, tidak adanya reflek moro. Penangan pada fraktur humerus dapat optimal jika dilakukan pada 2-4 minggu dengan imobilisasi tungkai yang mengalami fraktur.
2.      Tanda dan Gejala
a)      Tidak adanya gerakan lengan spontan
b)      Gerakan tangan berkurang.dan asimetris.
c)      Berkurangnya gerakan tangan yang sakit
• Refleks moro asimetris
• Terabanya deformitas dan krepotasi di daerah fraktur disertai rasa sakit
• Terjadinya tangisan bayi pada gerakan pasif
Letak fraktur umumnya di daerah diafisi. Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan radiologik.
Gejala Klinis
a)      Diketahui beberapa hari kemudian dengan ditemukan adanya gerakan kaki yang berkurang dan asimetris
b)      Adanya gerakan asimetris serta ditemukannya deformitas dan krepitasi pada tulang femur.
c)      Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan radiologik.
3.      Penatalaksanaan
a)      Beri bantalan kapas atau kasa antara lengan yang terkena  dan dada dari ketiak sampai siku.
b)      Balut lengan atas sampai ke dada dengan kasa pembalut. Penangan pada fraktur humerus dapat optimal jika dilakukan pada 2-4 minggu dengan imobilisasi tungkai yang mengalami fraktur.
c)      Nasihati ibu agar kembali 10 hari kemudian untuk mengganti pembalut atau di rujuk ke Rumah Sakit bedah tulang.
d)     Imobilisasi lengan pada sisi bayi dengan siku fleksi 90 derajat selama 10 sampai 14 hari serta control nyeri.
e)      Daya penyembuhan fraktur tulang bagi yang berupa fraktur tulang tumpang tindih ringan dengan deformitas, umumnya akan baik.
f)       Dalam masa pertumbuhan dan pembentukkan tulang pada bayi, maka tulang yang fraktur tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
               Jejas lahir merupakan istilah untuk menunjukkan trauma mekanik yang dapat di hindari atau tidak dapat di hindari, serta trauma anoksia yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan. Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, walau kadang-kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total secara klinis fraktur jenis greenstick sering tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 – 2 mg kemudian setelah teraba adanya pembentukan kalus.
               Beberapa macam jejas persalinan yang akan dibahas, antara lain :
a)      Fraktur Klavikula
         Yaitu dislokasi tulang atau perubahan tempat posisi tulang, Fraktur clavikula sering disertai paralisis nervus brachialis akibat trauma persalinan yang mengakibatkan palsi lengan. Patahnya tulang clavikula pada saat proses persalinan, biasanya kesulitan melahirkan bahu pada letak kepala dan melahirkan lengan pada persentase bokong, begitupun humerus.
b)      Fraktur Humerus
         Fraktur humerus adalah Kesulitan saat melahirkan bahu pada perslinanan akibat tarikan yg berlebihan. Pada fraktur humerus ditandai dengan tidak adanya gerakan tungkai spontan, tidak adanya reflek moro
B.     Saran
               Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca, setelah memahami atau mempelajari makalah ini dapat memiliki kemampuan untuk dapat mengaplikasikan dan mengembangkan kompotensi dalam bidang asuhan neonatus, bayi, dan anak balita. Mengingat proses makalah ini jauh dari kesempurnaan, kami membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritikan agar kelak makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
klik di bawah ini PPT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar