BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang enterpreuneur tidak cukup mengandalkan gagasan
kreatif dalam pembuatan produk saja, dia memerlukan strategi yang jitu dan
eksekusi yang tepat. Keberhasilan ditentukan banyak hal, tetapi yang paling
penting apakah Anda benar-benar mengenali karakter Anda dan berada pada bidang
yang Anda sukai dan minati? Bukan tidak mustahil keberhasilan hanya soal waktu
saja bagi orang-orang yang benar-benar menyukai pekerjaannya. Kata para
pengusaha, produk itu betapapun sederhananya harus dikeloni-diajak bicara,
diberi perintah, dan diberikan sentuhan pribadi Anda.
Gagasan atau ide merupakan hal yang kadang dirasa sangat
sulit untuk ditemukan dan terkadang gagasan yang berhasil ditemukan
tidak sesuai dengan tujuan utama yang ingin dituju atau dicapai. Akan lebih
sulit lagi jika gagasan tersebut diperoleh dari pemikiran bersama. Diperlukan
pemikiran yang lebih matang untuk memilih atau menggabungkan gagasan yang
dicetuskan setiap individu agar nantinya diperoleh suatu gagasan yang bisa
digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
Ide bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba. Salah besar
apabila memiliki anggapan bahwa ide bisnis itu hanya ditunggu saja dan akan
datang secara tiba-tiba tanpa kita pusing-pusing untuk mencarinya. Ide bisnis
itu datang apabila kita berusaha mencarinya dengan menggali informasi dan
pandai membaca peluang yang memungkinkan untuk membuat suatu usaha baru.
Terkadang suatu ide itu muncul pada saat kita sedang berfikir keras menentukan
bidang bisnis yang akan kita buat. Sebagai contohnya adalah seseorang sedang
berjalan jalan di suatu taman dan kebetulan ditaman tersebut ada pohon buah,
orang tersebut melihat beberapa buah berjatuhan dan memungut salah satunya.
Orang tersebut mencium baunya dan berfikir ternyata buah itu memiliki sari buah
yang mungkin bisa dijadikan sirup sari buah atau agar buah itu tidak busuk maka
bisa dibuat manisan denagn cara buah itu diawetkan. Dari kejadian sederhana
inilah terkadang suatu gagasan/ide itu dapat muncul.
Biasanya seseorang dalam mencari gagasan atau ide usaha
diawali dari bisnis kecil terlebih dahulu. Misalnya pada awalnya hanya membuka
usaha seperti rumah makan kecil dan lama kelamaan rumah makan kecil itu akan
berkembang menjadi restoran yang besar. Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu
ide yang sederhana justru akan menjadi suatu bisnis yang besar dan berkembang
serta dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan adalah kerja
otak, maksudnya adalah yang kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara
berfikir kita bukan tenaga kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita
memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar,
berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin banyak diminati
oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih berfikir
keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide
bisnis muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.
Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas
dengan kondisi yang dialami saat ini. Seorang entrepreneur biasanya
merasa kondisi saat ini belum cukup dan belum sesuai dengan impiannya. Biasanya
mereka selalu berusaha mengembangkan bisnisnya dengan membuat bisnis yang telah
ada menjadi bisnis yang lebih bervariasi dan lebih banyak diminati oleh
konsumen. Ketika suatu bisnis sekiranya tidak menguntungkan, mereka biasanya
akan langsung mencari penyebab mengapa bisnis tersebut menjadi tidak
menguntungkan. Kemudian akan membuat suatu keputusan bisnis tersebut akan
diberhentikan atau akan tetap dijalankan tetapi membuat variasi terhadap bisnis
tersebut. Hal inilah yang mendorong seorang entrepreneur untuk
selalu berusaha memanfaatkan kerja otak dengan selalu melatih kemampuan
berfikir cepatnya dalam menghadapi segala kondisi dan resiko yang akan timbul
pada bisnis yang sedang dijalankan. Sama halnya dalam menentukan ide atau
gagasan pertama kali. Tentunya sangat memerlukan adanya kerja otak.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis
mengajukan makalah yang berjudul “Mencari Gagasan Usaha ” yang nantinya akan
memperjelas bagaimana cara mencari gagasan usaha.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat
diangkat dari latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian gagasan usaha?
2. Sumber
Gagasan bagi Produk dan Jasa Baru ?
3. Apa saja metode untuk mencari
gagasan usaha?
4. Bagaimana teknis dalam menjaring
gagasan usaha?
5. Bagaimana ruang lingkup mencari
gagasan usaha?
6. Bagaimana keterkaitan antara gagasan
dan alternative usaha?
7. Apa saja faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan gagasan usaha?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami pengertian
gagasan usaha
2. Mengetahui, memahami, dan menerapkan
metode mencari gagasan usaha
3. Mengetahui dan memahami teknis
menjaring gagasan usaha
4. Mengetahui, memahami, dan menerapkan
ruang lingkup mencari gagasan usaha
5. Mengetahui dan memahami keterkaitan
antara gagasan dan alternative usaha
6. Mengetahui dan memahami faktor-faktor
yang menyebabkan kegagalan gagasan usaha
D.
Metode
Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggunakan metode
pengumpulan data, yaitu metode dengan mengumpulkan data dan mencari data
tersebut di buku-buku maupun internet. Kemudian memahami data-data yang telah
didapatkan dan menyusun menjadi sebuah makalah.
E.
Manfaat
Penulisan
Hasil pembuatan makalah ini
diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis,
sebagai berikut :
1. Secara teoretis
Hasil makalah ini diharapkan dapat
membantu pembaca khususnya mahasiswa dalam hal yang berkaitan dengan Supervisi
Pendidikan.
2. Secara praktis
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan berfikir dan kemampuan menganalisis suatu hal yang terkait, dan juga
sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah Kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Gagasan Usaha
Gagasan atau ide merupakan istilah yang dipakai
baik secara populer maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum
"citra mental" atau "pengertian". Gagasan adalah suatu yang
dapat mendatangkan inspirasi pelaku yang mendorong munculnya suatu ide usaha
dan menduga lebih awal apakah ide yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu
nilai tambahan atau tidak. Gagasan menyebabkan timbulnya konsep yang merupakan
dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang ini
banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti
hak cipta atau paten. Di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia ide diartikan
sebagai rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau
cita- cita. Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan
maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran. Ide yang
sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide
menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan
seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide
awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian
sebagai kenyataan. Jika sudah ada ide, hal pertama yang harus dilakukan adalah
bergerak, karena tanpa itu, ide hanyalah menjadi sebuah pemikiran saja.
Sedangkan pengertian usaha yaitu usaha adalah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Dalam
ruang lingkup tertentu, pengertian usaha dapat disamakan dengan pekerjaan.
Jadi, gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan
suatu pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari
gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide
tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang akan
dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal yang harus diperhatikan.
Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa
suatu saat bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan akan sukses.
B.
Sumber
Gagasan bagi Produk dan Jasa Baru
Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari gagasan
bagi produk dan jasa baru, proses ini dapat dipercepat dengan penggunaan
saran-saran berikut di mana gagasan baru dapat memunculkan adanya usaha baru.
Berikut adalah sumber gagasan bagi produk dan jasa baru:
1. Kebutuhan akan Sumber Penemuan
Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang
jelas yang ingin dipenuhi. Misalnya banyak bermunculan handphone dengan standar
cina dipasaran dan belum terdapat sparepart penggantinya. Wirausaha bisa
memulai usaha baru dengan memproduksi sparepart dari handphone-handphone
tersebut.
2. Hobi atau Kesenangan Pribadi
Hobi atau minat pribadi adakalanya dapat mendorong bisnis
baru. Misalnya kesenangan membuat roti bisa memunculkan usaha baru dengan
mengembangkan roti yang mempunyai rasa khas.
3. Mengamati
Kecenderungan-kecenderungan
Kecenderungan dan kebiasaan dalam tren busana dapat menjadi
sumber gagasan untuk membuka usaha baru. Misalnya mendirikan butik perancangan
busanadi daerah Cihampelas yang terkenal dengan mode busana.
4. Mengamati Kekurangan-kekurangan
Produk dan Jasa yang Ada
Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak
pada pengamatan kekurangan pada barang dan jasa yang ada. Pendekatan ini
ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan produk. Misalnya
pengembangan kunci anti maling mobil merupakan peluang usaha baru dengan
memanfaatkan kelemahan yang ada pada kunci biasa yang mudah dirusak oleh
maling.
5. Mengapa tidak terdapat…?
Peluang bagi usaha baru adakalanya datang didalam menjawab
pertanyaan, “Mengapa tidak terdapat…? Misalnya tidak adanya cairan penghapus
tinta merupakan peluang usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk
menghapus tinta.
6. Kegunaan Lain dari Barang-barang
Biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang
biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksud dari barang itu.
Misalnya pengembangan ditergen 2 in 1 yang merupakan penambahan softener pada
ditergen yang sudah ada, sehingga kita tidak perlu lagi membeli softener.
7. Pemanfaat Produk dari Perusahaan
Lain
Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan
yang memanfaatkan produk yang sudah ada. Misalnya seorang teknisi otomotif di
suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan membetulkan
mobil dan motor. Ketika usahanya berkembang dan penghasilannya melebihi
dikantor, maka dia memutuskan untuk mengembangakan usahanya sendiri dengan
membuka bengkel.
C.
Metode
dalam Mencari Gagasan Usaha
Sebelum mengetahui metode dalam
mencari gagasan usaha, terlebih dahulu kita mengetahui Metode Mengenali Gagasan
Usaha
1. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk
mengenali ide dengan cara melakukan pencarian terobosan atau temuan, perbaikan
dari teknologi yang ada sehingga semakin hari semakin banyak ragamnya. Inovasi
bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya saingan
baru dan memperluaskan pasar.
2. Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari
langsung melalui suatu riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan
untuk menemukan produk atau usaha baru.
Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori
yaitu :
a. Riset Aplikasi, artinya pelaku
secara aktif mencari produk. Produk baru yang telah di komersialkan dipasar
kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-cara melakukan adopsi dengan
mengadakan berbagai modifikasi sehingga terlihat sebuah produk yang lain atau
berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang
bertujuan untuk menemukan produk baru dan belum pernah ada di dunia saat ini.
3. Analisis Pemakaian Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan
dengan cara mengamati pemakaian pemakai akhir dari suatu produk. Semua keluhan,
kelemahan dicari penyebabnya. Adanya analisis pemakai akhir akan mendorong
munculnya gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk baru sebagai pengganti.
4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan
mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang sangat menentukan
gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang, atau hobi yang
dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat
melukis, maka muncul gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos
dengan membuat lukisan-lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para
remaja.
5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan
Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan,
misalnya keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran
tidak perlu terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak
perlu terlalu lama untuk menunjukan suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi,
akuisisi, ataupun melalui lisensi masaalah gagasan usaha ini tidak perlu harus
mulai dari tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.
Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah
sebagai berikut:
1. Metode ATM (Amati, Tiru &
Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau
memulai suatu usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat
diterapkan. Metode ini bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru
dan modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk
mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut
dengan plagiat karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan
jelas mencari kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan
kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha
yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
a. Mempelajari usaha yang sudah ada
b. Mengkaji input dan output suatu
usaha
c. Menganalisa trenpopulasi dan data
demografi
d. Mengkaji trend ekonomi
e. Meniru dan memodifikasi 4P (place,
price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha
yang tidak perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu
sukses dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot
harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal
melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa,
atau lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang
sukses di pasar lalu tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit
modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk
yang market leader, tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan
berpikir keras untuk tetap eksis dan tetap sebagai pemimpin pasar.
Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu untuk menghadapinya Contohnya
adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya
Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang aneh dalam menghadapi
persaingan. Dia memilih berdamai dengan kompetitor. Bila banyak
pengusaha justru bersikap berseberangan atau bertarung dengan kompetitor, namun
LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang dikembangkan Herman Kosasih
ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau
kelompok dan dalam bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai
negara maju juga menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena
menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun karena
meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih bagus,
ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.
Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara
nyata berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya
untuk mencoba metode yang satu ini.
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis
yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar)
yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari
strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi
bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
a. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang
terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang
terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang
di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
d. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam
dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis
itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu
mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat
digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
(gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).
D.
Teknis Penjaringan Gagasan Usaha
Guna mendapatkan pilihan gagasan
usaha yang baik dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka perlu dilakukan
teknik penjaringan berikut :
a. Daftar alternatif gagasan yang
muncul.
b. Tentukan rangking dan bobotnya.
c. Hitung total skor, yaitu rangking
bobot.
d. Pilihan adalah didasarkan pada total
skor yang tertinggi.
E.
Mencari Gagasan Usaha
Gagasan usaha dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika
dilakukan secara bertahap orang yang ingin menemukan ide atau gagasan akan
memulai dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah itu dilakukan pencocokan
hasil survei dengan pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil
survei berdasarkan referensi yang pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau
gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini sebernanya merupakan
tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide atau gagasan usaha. Tentu saja
ide atau gagasan usaha tersebut sudah ditemukan maka langkah
berikutnya adalah melakukan kajian secara umum dan sudut ekonomi, kemampuan
teknis, ketersediaan sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan
keterampilan yang diperlukan. Jika ide atau gagasan usaha tersebut akan
dilaksanakan. Terakhir perlu juga diperlukan kemampuan keuangan yang ada.
Lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang pentig dilakukan
dengan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri
nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang
diluar dari usaha yang utama.
Dalam melakukan identifikasi ide atau gagasan usaha,
melakukan beberapa hal penting berikut:
1. Melakukan survei atau pengamatan
langsung ke lokasi
2. Menghimpun seluruh pengalaman
mengenai usaha yang pernah ditekuni sebelumnya.
3. Mendengar atau melakukan diskusi
mengenai usaha khusus pada usaha yang sedang diminati saat ini.
Ketiga hal ini dapat dilakukan
secara bertahap, artinya jika dilakukan secara bertahap yang ingin menemukan
ide atau gagasan akan memulai dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah jtu
dilakukan pencocokan hasil survei dengan pengalaman pribadi sebelumnya atau
dengan mengkaji hasil survei berdasarkan referensi yang pernah dibaca.
Sehubungan dengan ide atau gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga
kegiataan ini sebernanya merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi
ide atau gagasan usaha. Tentu saja ide atau gagasan usaha tersebut
sudah ditemukan maka langkah berikutnya adalah melakukan kajian secara umum
dari sudut ekonomi, kemampuan teknis, ketersediaan sumber daya manusia,
khususnya yang berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan. Jika ide atau
gagasan usaha tersebut akan dilaksanakan. Terakhir juga diperlukan kemampuan
keuangan yang ada.
F.
Sumber Gagasan Usaha
Penemuan ide atau gagasan yang baik,
diperlukan banyak informasi yang berhubungan dengan ide atau gagasan. Maka
perlu dilakukan kegiatan berikut yaitu :
1. Mengetahui sumber informasi.
2. Melakukan seleksi informasi dari
sumber-sumber.
Gagasan ini adalah suatu yang dapat
mendatangkan inspirasi pelaku yang mendorong munculnya suatu ide usaha dan
menduga lebih awal apakah ide yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu
nilai tambahan atau tidak. Pemahaman sumber gagasan yang baik tentunya akan
memperkaya ide usaha.
1. Survei
Survei dapat diartikan seseorang
mencari ide usaha dengan cara terjun langsung kelapangan guna mengamati,
melihat secara langsung dari dekat mengenai objek yang dianggap menarik ataupun
dilakukan secara sistematik dengan dibuat suatu rancangan khusus, perlakuan
khusus, dengan tahap-tahap yang harus dilalui guna menemukan suatu ide usaha.
Ide yang muncul sebagai temuan dari suatu survei akan lebih baik adanya karena
dapat dirasakan, dilihat, didengar, dan didiskusikan secara langsung sehingga
langkah-langkah untuk merealisasikan akan jauh lebih mudah ketimbang ide atau
gagasan yang ditemukan berdasarkan sumber bacaan.
2. Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang paling baik. Banyak contoh
lahirnya para pendiri perusahaan yang muncul dari pengalaman, seperti pengusaha
atau pendiri perusahaan pasta gigi pepsodent. Awalnya dia bekerja sebagai
tenaga pemasar (salesman) keliling yang menjajakan barang dagangan keseluruh
wilayah pemasaran di Amerika Serikat. Dari pengalaman dan hasil pengamatannya
bertahun-tahun ternyata membuat dan menjual pasta gigi akan menguntungkan,
disamping itu jika produk tersebut dapat diterima oleh konsumen maka kebutuhannya
tidak akan pernah habis kegenerasi-generasi.
3. Teknologi
Teknologi muncul disekitar kita juga
dapat menjadi sumber ide usaha, misalnya, adanya teknologi computer secara
tidak langsung melahirkan sebagai ide usaha baru, seperti : usaha jasa internet,
usaha jasa rental computer, usaha jasa pengolahan data, usaha jasa pemasangan
jaringan, usaha servis computer, dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan Pasar
Kebutuhan pasar yang muncul maka
akan segera juga berbagai ide usaha yang akan muncul.
5. Pesaing
Kegiatan pesaing untuk melakukan
inovasi produknya, kadang-kadang muncul dari adanya usaha baru, baik berupa
produksi barang subtitusi ataupun meniru produk. Yang sudah ada sedikit
modifikasi. Contoh air Mineral “Aqua” yang telah melahirkan beratus-ratus.Ide
untuk menghasilkan air mineral sejenis aqua tersebut dengan merek dagang yang
berbeda-beda.
6. Saluran Distribusi.
Banyak produk yang beredar dan
relatif dikenal luas oleh masyarakat namun terkadang perusahaan kesulitan untuk
mendistribusikan produknya.
7. Pemasuk.
Kebutuhan pasar yang sedemikian
besar yang menyebabkan banyak yang dibutuhkan pemasuk, baik untuk kebutuhan
pabrik ataupun kebutuhan kantor-kantor pemerintah atau swasta.
8. Perubahan Lingkungan.
Ide juga dapat muncul dengan adanya perubahan lingkungan.
Misalnya ada perubahan lingkungan sebagai akibat pendirian suatu perguruan
tinggi atau sekolah, maka lingkungan disekitar perguruan tinggi atau sekolah
tersebut yang tadinya merupakan lingkungan tempat tinggal sekarang telah
berubah menjadi lingkungan bisnis yang menunjang kebutuhan tambahan dari adanya
perguruan tinggi atau sekolah tersebut, seperti kebutuhan warung atau
restoran,dll.
G.
Analisis lingkungan dalam gagasan
usaha
Lingkungan gagasan usaha merupakan
suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan untuk menemukan apakah
lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya dan tidak akan menimbulkan
ancaman atau justru dapat memberikan peluang diluar dari usaha yang utama. Guna
menghindari segala kemungkinan pengaruh negatif ini, sebaiknya dari awal setiap
akan mendirikan usaha perlu membuat kajian lingkungan dimasukan kedalam unsur
penilaian dari kelayakan usaha.
1. Dampak Lingkungan gagasan usaha.
Dampak lingkungan yang akan muncul sehubungan dengan adanya
pendirian setiap usaha, yaitu adanya perubahan pola tingkah laku masyarakat
disekitar tempat usaha, dan tidak jarang perubahan itu akan membawa dampak
negatif.
Kegiatan usaha juga tidak saja akan berdampak negatif, tetapi
juga akan membawa dampak ekonomi atau akan mendatangakan kontribusi positif
kearah pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan untuk melakukan studi dan membuat prediksi pengaruh
dari lingkungan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah lingkungan
dimana usaha itu akan didirikan.
a) Dampak Sosial Usaha
Dampak sosial yang sering muncul
adalah adanya ketidakpuasan dari masyarakat disekitar lokasi, baik yang
mengenai kopetensi yang mereka terima ataupun adanya kecemburuan kepada tenaga
kerja asing yang datang. Sementara mereka yang menang beranak- pinak disekitar
lokasi justru tidak mendapatkan kesempatan untuk berkerja pada usaha tersebut.
b) Dampak Ekonomi Usaha.
Dampak suatu usaha kecil akan selalu
menimbulkan dampak ekonomi. Dampak ekonomi itu antara lain dapat dirinci
sebagai berikut:
·
Besarnya
tenaga kerja yang yang terserap untuk usaha yang akan didirikan.
·
Apakah
ada usaha ikutan yang muncul akibat usaha ini. Jika ada berapa banyak, dalam
bentuk apa, apakah dapat menunjang usaha usaha atau dapat bermitra dan lain-lain.
·
Besarnya
penerimaan pemerintah dengan adanya usaha, baik yang barasal dari retribusi,
pajak pertambahan nilai, dan pajak penghasilan.
·
Besarnya
kontribusi usaha terhadap penambahan pendapatan masyarakat disekitar lokasi
usaha.
·
Besarnya
kerugian akibat dari peralihan fungsi lahan ke lokasi usaha.
Penilaian kelayakan usaha dari aspek
ekonomi ini dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menerima gagasan pendirian
usaha ini, selain itu jika diperlukan mengeluarkan dana untuk mengatasi masalah
lingkungan hendaknya dapat diketahui lebih awal sehingga dapat dimasukkan
sebagai biaya proyek.
c) Dampak Fisik.
Dampak fisik ini untuk mengetahui
ada tidaknya kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari
usaha baru itu akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, sangat bising
dan perusakan penglihatan, baik bagi karyawan usaha ataupun bagi masyarakat
disekitar lokasi usaha.
H.
Kaitan Antara Gagasan dan Alternatif
Usaha.
Langkah selanjutnya setelah alternatif gagasan usaha yang
ditemukan adalah perlu dipertimbangkan alternatif jenis usaha, apakah merupakan
suatu usaha yang menghasilkan produk/jasa yang lazim disebut sebagai usaha
manufaktur, usaha perdagangan atau usaha pengembangan produk guna memudahkan
pilihan. Setiap kemungkinan ini harus dianalisis secara cermat didapatlah hasil
yang tepat.
I.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam gagasan usaha
Seperti sudah dikemukakan
sebelumnya, bahwa sekalipun sudah dilakukan penelitian melalui studi yang
sungguh-sungguh, setiap bisnis atau usaha yang dijalankan tidaklah menjamin
100% bahwa bisnis atau usaha tersebut akan berhasil. Ada banyak hal yang menyebabkan
usaha tersebut mengalami kegagalan. Pada akhirnya kegagalan ini akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
1. Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan penelitian data
dan informasi yang disajikan kurang lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya
menjadi penilaian tidak ada. Kemudian dapat pula data yang disediakan tidak
dapat dipercaya atau palsu. Oleh karena itu sebelum melakukan studi sebaiknya
kumpulkan data dan informasi selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang
ada yang tentunya dapat dipercaya kebenaran datanya.
2. Tidak teliti
Kegagalan dapat pula disebabkan
karena kurang dalam meneliti dokumen-dokumen yang ada. Oleh karena itu, dalam
melatih atau mencari tenaga yang benar- benar ahli dalam bidangnya, sehingga
faktor ketelitian ini menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil apapun akan sangat
berpengaruh terhadap hasil penelitian.
3. Salah perhitungan
Kesalahan dapat pula diakibatkan
karena salah dalam melakukan perhitungan. Misalnya dalam hal penggunaan rumus
atau cara menghitung, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
4. Pelaksanaan pekerjaan salah
Para pelaksana bisnis dilapangan
sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan menjalankan bisnis tersebut.
Jika para pelaksana dilapangan tidak mengerjakan proyek secara benar atau tidak
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut
gagal sangat besar.
5. Kondisi lingkungan
Pada saat melakukan penelitian dan
pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam
perjalanan akibat terjadinya perubahan lingkungan pada akhirnya berimbas kepada
hasil penelitian bisnis.
6. Unsur sengaja
Peneliti sengaja membuat kesalahan
yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Gagasan adalah suatu yang dapat mendatangkan inspirasi
pelaku yang mendorong munculnya suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah
ide yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak.
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep yang merupakan dasar bagi segala macam
pengetahuan, baik sains maupun filsafat. sumber gagasan bagi produk dan jasa
baru meliputi: Kebutuhan akan sumber penemuan, Hobi
atau kesenangan
pribadi, Mengamati
kecenderungan
kecenderungan, Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada, Mengapa tidak terdapat
?, Kegunaan
lain dari barang-barang biasa, Pemanfaat
produk dari perusahaan
lain.
B. SARAN
Dengan
mempelajari kewirausahaan selain bisa mengetahui apa itu kewirausahaan, kita
juga bisa mengetahui tentang suatu identifikasi peluang usaha juga merupakan
cara yang baik dalam proses belajar. Oleh karena itu sebagai kaum pelajar kita
harus mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar adalah masyarakan
yang terpelajar. Yang dianggap sebagai kaum pelajar, karena merekaberpendidikan
klik di bwah ini untuk ppt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar